Sistem Informasi Kerekayasaan

SIREKA adalah aplikasi yang mengolah inputing masalah kebutuhan teknologi masyarakat berbasis database hasil inovasi masyarakat yang sudah ada untuk dilakukan perekayasaan alat/sistem agar menghasilkan prioritas teknologi masyarakat melalui forum rekayasa INOTEK

Berita

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH ADAKAN BUSINESS TECHNOLOGI CENTER (BTC) INOVASI “MESIN PENGOLAH BAWANG 3 in 1” DI SMKN 1 KERSANA, KABUPATEN BREBES

Business Technology Center  1 tahun yang lalu

Kab. Brebes - Pada tahun 2021, Provinsi Jawa Tengah menjadi sentra bawang merah terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai 564,2 ribu ton. Sentra bawang merah terbesar di Jawa Tengah berada di Kabupaten Brebes. Daerah ini memberikan kontribusi 18,5% terhadap produksi nasional, atau 57% dari produksi Jawa Tengah. Proses pengolahan bawang merah di lingkungan masyarakat Kabupaten Brebes masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan lebih banyak waktu dan mengurangi produktivitas. Oleh karena itu, BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah mengenalkan perangkat inovatif “Mesin Pengolah Bawang 3 in 1” melalui Kegiatan Business Technology Center (BTC) di SMKN 1 Kersana, Kabupaten Brebes pada Kamis (15/12/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, para guru, siswa siswi SMKN 1 Kersana jurusan Tata Boga, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik Pengelasan. Hadir pula perwakilan pelaku usaha pengolah bawang serta Perangkat Daerah di Kabupaten Brebes yaitu BAPERLITBANGDA dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes. Acara dibuka oleh Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H. Beliau menyampaikan bahwa Bappeda Provinsi Jawa Tengah setiap tahunnya mengadakan lomba inovasi masyarakat melalui Krenova dan penjaringan inovasi. Inovasi masyarakat yang telah melalui seleksi selanjutnya diberikan pendampingan dan inkubasi. Selain itu, inovasi tersebut diterapkan dan direkayasa lebih lanjut untuk dapat memberikan manfaat lebih kepada kelompok sasaran. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan menerapkan inovasi Mesin Pengolah Bawang 3 in 1 untuk mendorong percepatan dan produktivitas proses pengolahan bawang serta menginspirasi pengembangan berikutnya sesuai dengan kompetensi atau keahlian para peserta kegiatan. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Bapak Banu Riyowidhardo, inventor Mesin Pengolah Bawang 3 in 1. Beliau memaparkan bahwa Mesin Pengolah Bawang 3 in 1 memiliki keunggulan diantaranya dapat melakukan 3 proses yaitu mengupas, mengiris dan meniriskan bawang dalam satu mesin, ketersediaan komponen mesin mudah ditemukan di pasaran, proses kerja lebih cepat dan kualitan hasil meningkat, mesin dilengkapi dengan proteksi overload panas dan beban, serta bahan yang digunakan terbuat dari stainless steel dan food grade. Kemudain acara dilanjutkan dengan praktek penggunaan Mesin Pengolah Bawang 3 in 1 bersama para peserta. Acara berikutnya yaitu diskusi antar peserta dan narasumber. Masukan dari peserta kegiatan yaitu untuk dapat ditambahkan pengatur waktu dan kecepatan. Komponen dan beberapa bagian alat dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. Adanya sparepart mesin di pasaran memudahkan para peserta, khususnya siswa dari SMKN 1 Kersana untuk melakukan pengembangan dan modifikasi pada perangkat ini. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan kegiatan wirausaha dengan memanfaatkan inovasi teknologi di lingkungan sekolah.

KLATEN JADI LUMBUNG BERAS NASIONAL, PEMPROV JATENG MELALUI BAPPEDA BERIKAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DRONE PERTANIAN UNTUK PENEBARAN PUPUK GRANULA DAN BENIH

Pengembangan Perekayasaan  1 tahun yang lalu

Kab. Klaten – Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dan penopang pembangunan. Salah satu komoditas andalan pertanian Indonesia adalah padi. produksi beras Nasional pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 32,07 juta ton, yang mana lebih besar dari kebutuhan konsumsi beras tahunan yaitu 30,03 juta ton. Meskipun terjadi surplus produksi namun kondisi pertanian di Indonesia masih rentan menghadapi ancaman krisis pangan. Kondisi lahan pertanian dewasa ini semakin menyempit akibat adanya alih fungsi lahan menjadi hunian. Selain itu ketersediaan SDM Petani juga mengalami penurunan, banyak petani berumur 50 tahun ke atas yang masih aktif bekerja. Sedangkan regenerasi petani mengalami kondisi yang stagnan akibat kurangnya minat generasi milenial untuk bekerja pada sektor pertaian. Berbagai kondisi tersebut mengakibatkan produksi pertanian mengalami penurunan di beberapa daerah. Sebagai daerah penunjang ketahanan pangan nasional, Kabupaten Klaten menjadikan pertanian, khususnya beras sebagai sektor unggulan. Dalam rangka mewujudkan Klaten sebagai daerah penunjang ketahanan pangan nasional diperlukan berbagai langkah strategis baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun Kab/Kota untuk bersinergi mempertahankan dan memajukan pertanian di Indonesia. BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah melalui Bidang Inovasi Teknologi menginisiasi pengembangan teknologi Drone Pertanian tipe penebar untuk pupuk granula dan benih, sehingga proses penebarannya menjadi semakin efektif dan efisien. Kegiatan kajiterap dilaksanakan di Balai Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten pada Senin, 12 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Perangkat Daerah terkait Kabupaten Klaten, Camat Cawas, Kades Karangasem, kelompok tani, petani milenial dan BUMDes Desa Karangasem. Pada kesempatan tersebut Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H, menyampaikan bahwa salah satu faktor penting dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah tersedianya tenaga pertanian yang memadai. Oleh sebab itulah inovasi teknologi seperti ini sangat diperlukan sebagai faktor pengungkit minat generasi muda pada dunia pertanian. Berdasarkan data LIPI (2017) dari 71 % penduduk Indonesia yang bergantung pada sektor pertanian, hanya 3% saja anak petani yang mau meneruskan pekerjaan di sektor pertanian. Minimnya regenerasi petani ini menyebabkan 61% petani yang tersedia di Indonesia berumur 50 tahun ke atas. Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk memicu minat generasi muda pada dunia pertanian melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi yang lebih modern dan menguntungkan. Di Kabupaten Klaten juga terdapat beberapa inventor yang memiliki inovasi unggulan, seperti teknologi pengolah jerami dan sampah hijauan menjadi pupuk kompos, pakan ternak hingga briket yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Camat Cawas Kabupaten Klaten Drs Muh Prihadi,M.Si menyampaikan bahwa sudah saatnya petani memanfaatkan teknologi modern seperti ini di bidang pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan pertanian menjadi semakin mudah dan murah. Lebih lanjut berharap teknologi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani di Desa Karangasem dan apabila memungkinkan bisa ditularkan ke Kelompok Tani di desa-desa lain di Kecamatan Cawas, bahkan Kabupaten Klaten secara umum. Kabid Litbang Bappedalitbang Kabupaten Klaten M. Umar Said, S.Hut., M.P.P., M.Eng. menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini stakeholder pengampu kepentingan di Provinsi maupun Daerah dapat bekerjasama untuk dapat turut serta mengembangkan teknologi dalam mengoptimalkan potensi lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepala Desa Karangasem Kecamatan cawas Kabupaten Klaten Surono menyambut baik kehadiran teknologi ini, di desa Karangasem sendiri beberapa petani sudah pernah menggunakan jasa penyemprotan pestisida dengan drone sehingga teknologi ini tidak asing lagi bagi kelompok tani. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa selama ini hanya menggunakan jasa dari perusahaan penyewa saja belum ada yang bisa mengoperasikan sendiri. Melalui kegiatan ini diharapkan petani dapat belajar untuk menggunakan drone secara mandiri, dan apabila diperlukan dapat membeli perangkat tersebut secara swadaya ataupun kolektif. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ganit Lingga Rantika, Inventor drone pertanin Rindan V2 dari Kabupaten Temanggung. Drone penebar pupuk granula adalah modifikasi dari drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung benih padi atau pupuk granuler dan memasang pengatur pengeluaran pupuk granuler. Drone ini mempunyai kapasitas muat sekitar 3 - 5 kg, kecepatan 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah, lebar kerja 3 meter. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan uji coba praktek penggunaan drone pertanian tipe penebar ini. Cara penggunaan drone penebar benih dan pupuk sangat sederhana, operator tinggal memasukan data saja ke remote control yang telah tersedia, sebelumnya tangki pupuk harus diisi terlebih dahulu, pengecekan diperlukan dengan tujuan mencegah keluarnya granula terhambat akibat tersumbat. Kecepatan granule yang ditebar dari drone dapat dikalibrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Diharapkan praktek dan uji coba drone pertanian ini tidak hanya dilakukan sekali saja karena diperlukan pelatihan yang lebih intensif untuk benar-benar memahami seluk-beluk drone pertanian termasuk bagaimana cara menyelesaikan masalah yang sering dihadapi ketika menerbangkan drone di lapangan.

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH DISEMINASIKAN INOVASI REKAYASA TEKNOLOGI MESIN PENGHASIL PAKAN TERNAK DAN KOMPOS DI KABUPATEN BLORA

Perekayasaan Inovasi Teknologi  1 tahun yang lalu

Kab. Blora – Indonesia merupakan negara agraris dengan potensi pertanian yang besar sekaligus menjadi modal utama dalam menopang kesejahteraan dan perekonomian bagi masyarakat. Sebagian besar komoditas pertanian berbentuk bahan makanan yang dapat dikonsumsi, baik secara langsung maupun melewati proses pengolahan. Salah satu komoditas pertanian dengan produktivitas yang tinggi adalah beras. Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, per akhir Bulan Oktober, luas total panen padi di Indonesia mencapai 10,61 juta hektare. Luas total panen naik sekitar 0,2 juta hektare jika dibandingkan dengan tahun 2021. Dengan adanya peningkatan luas panen tersebut, produksi padi nasional dalam bentuk gabah kering giling (GKG) diperkirakan akan mencapai 55,67 juta ton. Meningkat 1,25 juta ton dibandingkan produksi tahun 2021 yang sebesar 54,42 juta ton. Besarnya produktivitas tersebut berpengaruh pada meningkatnya produk sampingan tanaman padi yang berbentuk jerami. Jerami adalah produk berupa tangkai dan batang tanaman serealia yang telah kering setelah biji-bijiannya dipisahkan. Sejatinya jerami bukanlah limbah, melainkan produk sampingan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal. Namun sebagian besar petani menganggap jerami merupakan limbah pertanian. Sehingga setelah proses pemanenan dan perontokan, jerami kemudian dibakar. Kegiatan pembakaran jerami di lahan persawahan dalam jangka panjang akan berdampak pada kondisi tanah yang semakin tandus dan produktivitasnya semakin menurun akibat berkurangnya unsur hara pada tanah serta matinya mikroorganisme penyubur tanah. Selain itu, kebiasaan pembakaran jerami di lahan persawahan juga menimbulkan permasalahan lain, diantaranya adalah peningkatan polusi dan pencemaran udara yang mengganggu aktifitas masyarakat. Berangkat dari permasalahan tersebut, Bappeda Provinsi Jawa Tengah menginisiasi adanya inovasi perekayasaan teknologi berupa seperangkat alat yang dapat mengolah produk sampingan maupun limbah pertanian menjadi produk yang lebih bermanfaat, antara lain berupa pakan ternak dan pupuk kompos. Hasil perekayasaan teknologi itu diberi nama Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos. Mesin ini merupakan hasil kolaborasi antara Bappeda Provinsi Jawa Tengah dengan Bapak Suritno, Inovator KRENOVA asal Kabupaten Batang. Inovasi ini didiseminasikan di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora pada hari Kamis, 8 Desember 2022. Acara diseminasi rekayasa teknologi Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos dihadiri oleh beberapa unsur antara lain Bappeda, Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora, Camat Kedungtuban yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan, Kepala Desa Wado, serta perwakilan kelompok tani dan peternak Desa Wado. Acara diseminasi diselenggarakan di Balai Pertemuan Desa Wado. Acara diawali dengan sambutan selamat datang dari Kepala Desa Wado, Bapak Agung Supriyanto dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Beliau menjelaskan bahwa bantuan tersebut akan sangat berguna bagi Desa Wado dikarenakan besarnya potensi pertanian dan peternakan yang ada disana. Dalam satu tahun, petani di Desa Wado mampu menanam padi hingga 3 kali. Frekuensi penanaman tersebut mempengaruhi banyaknya jerami padi yang dihasilkan pasca pemanenan. Dengan adanya bantuan Mesin Penghasil Pakan Ternak dan Kompos, petani dapat memiliki opsi untuk mengolah jerami menjadi produk yang mereka inginkan, baik berupa kompos maupun pakan ternak. Melihat banyaknya hewan ternak di Desa Wado, khususnya Kambing, maka para petani dan peternak bisa berkolaborasi untuk menciptakan pakan ternak melalui mesin ini. Dengan begitu jerami padi tidak akan terbuang secara sia-sia. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bappeda Kabupaten Blora yang disampaikan oleh Kepala Bidang penelitian dan Pengembangan, Bapak Teguh Wiyono, ST, MT. Beliau menyampaikan bahwa Bappeda Kabupaten Blora memberi perhatian pada segala inovasi dan rekayasa teknologi yang dihasilkan Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Bappeda Kabupaten Blora berniat untuk melakukan duplikasi dan replikasi terhadap teknologi yang bermanfaat dan memberikan dampak langsung untuk kemudahan dan perekonomian masyarakat. Beliau berharap dengan adanya bantuan Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos dapat mendorong kegiatan pertanian dan peternakan sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi di masyarakat. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sub Koordinator Perekayasaan Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Drs. Indiarto Edi Cahyono, MM. “Perekayasaan dan pemanfaatan teknologi harus didorong dan dikembangkan terus menerus supaya kita tidak tertinggal dari negara lain. Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang teknologi yang dihasilkan akan semakin canggih. Kita harus siap untuk beradaptasi terhadap perkembangan” jelas Pak Indiarto. Beliau juga menjelaskan bahwa pada tahun 2022 Bappeda Provinsi melalui Sub Bidang Perekayasaan juga telah mengembangkan berbagai inovasi lain, antara lain berupa Mesin Kristalisasi Gula Semut, Mesin CNC Router, Elwasi, Mesin Serut Bambu 4 in 1, Mesin Pengolah Bawang 3 in 1 dan 2 buah Drone Pertanian dengan Drone V1 berupa penyemprot pupuk atau pestisida dan Drone V2 berupa penebar granula. Memasuki acara inti yaitu paparan dan penjelasan teknis terkait Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos oleh Bapak Suritno. Beliau menyampaikan bahwa mesin ini merupakan pengembangan dari mesin trash composter yang sebelumnya hanya dapat mengolah sampah organik dalam skala rumah tangga. Pengembangan mesin tersebut menjadi Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos merupakan ide dan dorongan dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah untuk menghasilkan solusi terhadap permasalahan terkait pengolahan limbah pertanian. Bapak Suritno juga menambahkan bahwa dengan adanya teknologi baru ini, masyarakat diharapkan mau untuk mempelajari dan mampu menyesuaikan. Karena permaslahan yang sering dihadapi dalam implementasi suatu teknologi baru adalah enggannya masyarakat untuk beradaptasi. Sehingga pada akhirnya teknologi tersebut terbengkalai dan masyarakat terjebak pada metode yang ketinggalan zaman. Kegiatan diseminasi diakhiri dengan demo cara mengoperasikan Mesin penghasil Pakan Ternak dan Kompos.

DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI INOVASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK, KOMPOS DAN BRIKET DARI SAMPAH ORGANIK

Diseminasi Perekayasaan  1 tahun yang lalu

Kab. Banjarnegara - BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi dengan Tema “Inovasi Pembuatan Pakan Ternak, Kompos dan Briket dari Sampah Organik” bertempat di RM. Ibu Lies, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu (26/11/22). Peserta kegiatan ini terdiri atas unsur Bappeda, Dinas Pertanian, Dispermades, Dinkop UKM dari Kabupaten Banjarnegara, Kepala Desa Se-Kecamatan Sigaluh, dan beberapa perwakilan kelompok tani peternak kambing di Kecamatan Sigaluh dan Madukara, Kabupaten Banjarnegara. Acara dihadiri oleh Camat Sigaluh Bapak Izak Danial Aloys S.STP, M.Si, beliau menyampaikan bahwa kehadiran inovasi teknologi ini sangat besar sekali manfaatnya apabila peserta bersedia untuk mencoba megaplikasikannya di rumah. Dengan mencoba peserta akan mengetahui betul tahapan yang harus dilakukan serta mendapatkan pengalaman tanpa harus melakukan riset formula terlebih dahulu. Pada kesempatan tersebut Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H, menyampaikan bahwa potensi lokal dapat dimanfaatankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti teknologi pembuatan kompos dan pakan ternak ini, dengan memanfaatkan bahan yang tersedia disekitar dan menggunakan alat yang sederhana dapat menciptakan pupuk dan pakan yang berkualitas. Selain itu sampah organik juga bisa diolah menjadi briket sehingga dapat digunakan untuk memasak dan lebih ramah lingkungan. Kabupaten Banjarnegara juga memiliki inovasi yang tidak kalah bagus dari daerah lain, yaitu inovasi teknologi fast pyrolysis (Faspol) untuk penanganan sampah plastik. Teknologi ini mampu mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak. Diharapkan dengan kegiatan ini stakeholder pengampu kepentingan di Provinsi maupun daerah dapat bekerjasama untuk dapat turut serta mengembangkan teknologi tersebut. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Bapak Ismawan Setyo Handoko, S.E, Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara. Beliau menyampaikan bahwa “Sudah saatnya kita meniggalkan bahan kimia menuju bahan-bahan organik, bahan kimia cenderung merusak lahan sehingga tidak baik untuk kesuburan tanah dimasa mendatang”. Teknologi pembuatan pakan ternak dan kompos ini terbukti telah memberikan dampak yang bagus bagi tanaman. Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh ibu Hj. Sri Ruwiyati, SE, MM, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Tengah bahwa “Inovasi untuk memanfaatkan sampah memberikan dampak pada penurunan angka timbulan sampah, serta dapat menambah penghasilan bagi petani/peternak”. Untuk dapat memaksimalkan penerapan pupuk organik dan kompos, kelompok peternak dan petani diharapkan dapat saling berkoordinasi satu sama lain untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu apabila terjadi permasalahan dan kendala dapat berkonsultasi kepada inventor, agar mendapatkan solusi yang tepat. Narasumber ketiga yaitu Suseno, inventor alat permbuat pupuk kompos dan pakan ternak, beliau menyampaikan bahwa pupuk organik sangat baik untuk meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pembuatan kompos dapat menggunakan komposter agar penguraian dapat lebih cepat terjadi. Pupuk Cair hasil fermentasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti penambah nafsu makan ternak, biopestisida alami dan dapat menyembuhkan penyakit ternak. Proses pembuatan pakan ternak memiliki metode yang hampir sama dengan pembuatan pupuk, akan tetapi memiliki starter yang berbeda. Pakan ternak memiliki starter berupa bekatul, tetes tebu, terasi dan penyedap rasa. Sebagai pakan alternatif, pakan biotek ini di harapkan dapat menarik secara ekonomi dan lingkungan, murah, mudah, tersedia dalam jumlah melimpah namun tetap mengandung nutrisi yang tinggi. Inovasi ini di harapkan menjadi solusi bagi peternak kala persediaan rumput segar sangat terbatas.

SIREKA LINKS

PINDAH Jateng

INWINOV

BPPT

Hasil Perekayasaan

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH ADAKAN BUSINESS TECHNOLOGI CENTER (BTC) INOVASI “MESIN PENGOLAH BAWANG 3 in 1” DI SMKN 1 KERSANA, KABUPATEN BREBES

Business Technology Center

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH ADAKAN BUSINESS TECHNOLOGI CENTER (BTC) INOVASI “MESIN PENGOLAH BAWANG 3 in 1” DI SMKN 1 KERSANA, KABUPATEN BREBES

Business Technology Center

Rekayasa Inovasi Teknologi Mesin CNC Router

Rekayasa Teknologi dan Manufaktur

Rekayasa Inovasi Teknologi Mesin CNC Router

Rekayasa Teknologi dan Manufaktur

KLATEN JADI LUMBUNG BERAS NASIONAL, PEMPROV JATENG MELALUI BAPPEDA BERIKAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DRONE PERTANIAN UNTUK PENEBARAN PUPUK GRANULA DAN BENIH

Multipurpose Agricultural Drone - Rekayasa Inovasi Teknologi Drone Penebar Benih

KLATEN JADI LUMBUNG BERAS NASIONAL, PEMPROV JATENG MELALUI BAPPEDA BERIKAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DRONE PERTANIAN UNTUK PENEBARAN PUPUK GRANULA DAN BENIH

Multipurpose Agricultural Drone - Rekayasa Inovasi Teknologi Drone Penebar Benih

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH DISEMINASIKAN INOVASI REKAYASA TEKNOLOGI MESIN PENGHASIL PAKAN TERNAK DAN KOMPOS DI KABUPATEN BLORA

Alat Penghasil Kompos dan Pakan Ternak

DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI INOVASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK, KOMPOS DAN BRIKET DARI SAMPAH ORGANIK

Diseminasi Perekayasaan

BAPPEDA FASILITASI DISEMINASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK MENYONGSONG KETAHANAN PANGAN

DRONE PERTANIAN DAN TRASH COMPOSTER

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Jl. Pemuda No. 127-133 Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. 50132

(024) 351 5591
(024) 354 6802
bappeda@jatengprov.go.id