Detil Hasil Perekayasaan

Hasil Perekayasaan Alat

Inovasi
Cover Inovasi

Judul Inovasi :

REKAYASA INOVASI TEKNOLOGI DRONE PERTANIAN (RINDAN V1) SPRAYER

Kategori Inovasi :

AGRIBISNIS DAN KETAHANAN PANGAN

Asal Inventor

Desa/Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas, Provinsi Jawa Tengah

Nama Inventor
  1.   Bangun Setiawan
  2.  Ema Nuzula
  3.  Ariza Walanal

Galeri Foto
1668063472-IMG_20220914_160956.jpg
1668063473-IMG_20220914_161026.jpg

Video
Tidak ada Video yang di tambahkan
Deskripsi Inovasi

Rekayasa Inovasi Teknologi Drone Pertanian (Rindan) merupakan perangkat pesawat nirawak penyemprot pestisida dan pupuk cair di bidang pertanian. Perangkat inovatif ini merupakan hasil pengembangan perekayasaan dari drone penyiram tanaman BX-404. Beberapa pengembangan yang dilakukan antara lain kapasitas yang semula 1,1L menjadi 5L, ditambahkan GPS agar dapat dioperasikan dengan sistem koordinat, ditambahkan fitur kamera untuk mengetahui posisi dan lahan dari atas, kapasitas baterai meningkat menjadi 10.000 mAh, rangka menggunakan bahan karbon yang kuat dan ringan, juga ditambahkan water pump untuk memompa cairan agar menjadi butiran kecil;

Data Inputing Masalah

Pengirim

Kode Masalah

T22110059

Nama Lengkap

Toto

Email

desapenolih@gmail.com

Telp / HP / WA

08213861xxxx

Lokasi

Provinsi

Jawa Tengah

Kab. / Kota

Kab. Purbalingga

Kecamatan

Kaligondang

Desa / Kelurahan

Penolih

Teknologi Masyarakat

Permasalahan Masyarakat

Banyak petani merasa kekeurangan tenaga kerja untuk menyemprot pestisida dan pupuk cair. selain itu pupuk kimia juga memiliki dampak kesehatan yang kurang baik bagi petani


Kebutuhan Masyarakat

teknologi penyemprotan yang efektif dan efisien


Usulan Masyarakat

drone pertanian yang mudah untuk dioperasikan

HAL YANG BISA DIREKAYASA

Rekayasa 1

- Penambahan volume tanki menjadi 5 Liter
- Menggunakan rangka karbon yang kuat dan ringan
- menggunakan baterai 10000 mAh agar dapat terbang cukup lama
- ditambahkan kamera fpv agar bisa dipantau secara langsung
- Rangka drone dapat dilipat untuk memudahkan akomodasi

HASIL DISKUSI FOREK INOTEK

1. 1. Instiper sudah mengembangkan berbagai drone pertanian yang telah diaplikasikan di sektor perkebunan dan pertanian. Salah satunya ialah wahana drone penyemprot/drone sprayer Ferto-5. Instiper memiliki kukurikuler bernama Instiper Drone Academy yang berfokus pada pengembangan teknologi drone baik secara perangkat, pengoperasian, dan pengolahan data drone;

2. Drone sprayer (Ferto-5) merupakan drone yang dapat digunakan untuk melakukan penyemprotan pestisida pada lahan tanam. Drone tersebut memiliki kapasitas sebesar 5 liter untuk area lahan seluas 0,3 - 0,5 hektar dan cocok untuk digunakan pada tanaman dengan ketinggian di bawah 2 meter. Keunggulan drone ini antara lain: dapat terbang mengikuti kontur tanah/tanaman; ketinggian terbang, flowrate, dan kecepatan terbang dapat diatur secara otomatis mengikuti flight plant; material kuat dan ringan, tahan air serta debu; dilengkapi dengan protokol keamanan dalam bentuk software; nozzle dapat diganti sesuai jenis tanaman dan zat kimia yang digunakan;

3. Berdasarkan hasil diskusi, beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan drone pertanian agar efisien dan ekonomis adalah perlu adanya fitur penentuan posisi sehingga drone lebih stabil dan mudah digunakan. Selain itu diperlukan adanya sensor gyro accelerometer yang berfungsi untuk menstabilkan drone serta sensor obstacle overburden sebagai pengaman supaya drone tidak menabrak benda lain ketika terbang.



Baling-baling diperlukan tambahan berupa propeller guard agar aman ketika digunakan. Untuk menuju fase komersialisasi, perlu adanya pengujian pada drone dalam rangka menilai kekuatan dan ketahanan, efektivitas penggunaan nozzle serta kestabilan drone pada berbagai kondisi angin. Mission planner juga diperlukan untuk memudahkan pengoperasion drone, sehingga perangkat dapat berjalan sesuai arah yang sudah dibuat melalui peta;

4. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada melakukan pengujian terhadap alat-alat pertanian agar siap menapaki fase komersialisasi. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan drone pertanian adalah verifikasi peralatan, pengujian kinerja drone pertanian dan pelayanan;

5. Verifikasi peralatan drone pertanian meliputi uji dimensi dan uji material. Pengujian kinerja drone meliputi kemampuan alat untuk menjalankan fungsi. Setiap drone wahana memiliki beberapa fitur yang dapat divariasikan. Berdasarkan fungsi tersebut dibutuhkan pengujian kelayakan terkait fungsi apakah drone dapat digunakan dan dioperasikan sehingga berfungsi dengan baik. Pengujian fungsi sprayer dapat dilakukan dengan menempatkan kertas uji di beberapa titik pada area yang akan disemprot, kemudian dilakukan analisa terkait pemerataan penyebaran droplet. Konsistensi ukuran butiran air yang dihasilkan dapat dijadikan bahan referensi dan pertimbangan untuk analisa penentuan jenis nozzle yang paling efektif dan sesuai untuk digunakan. Selain aspek tersebut, aspek pelayanan drone juga perlu diperhatikan terkait kemudahan drone untuk dioperasikan. Pada saat ini Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait drone pertanian masih belum ditentukan, sehingga pengujian berdasarkan pada fungsionalitas alat saja.



Kembali