Judul Inovasi :
TEKNOLOGI DRONE PENEBAR GRANULA - REKAYASA INOVASI TEKNOLOGI DRONE PERTANIAN VERSI 2 (RINDAN V2)
Kategori Inovasi :
AGRIBISNIS DAN KETAHANAN PANGAN
Desa/Kel. Candimulyo, Kec. Kedu, Kab. Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
Drone penebar pupuk granula adalah hasil pengembangan perekayasaan dari drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung benih padi atau pupuk granuler dan memasang pengatur pengeluaran pupuk granula.
Drone ini mempunyai kapasitas muat sekitar 3-5 kg, kecepatan 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah, lebar kerja 3 meter, durasi terbang 15 menit dengan baterai 5000 mAh.
Cara penggunaan drone penebar benih dan pupuk sangat sederhana, operator tinggal memasukan data saja ke remote control yang telah tersedia, sebelumnya tangki pupuk harus diisi terlebih dahulu, pengecekan diperlukan dengan tujuan mencegah keluarnya granuler terhambat akibat tersumbat. kecepatan padi yang ditebar dari drone dapat dikalibrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Drone bergerak mengikuti titik batas operasional sesuai arahan sistem pemosisi global (GPS), selanjutnya drone akan kembali ke posisi awal ketika indikator baterai menunjukkan sisa baterai 20%. Pupuk yang digunakanpun harus bersih dan benar-benar kering, lahanya juga harus siap di aplikasi. Irigasi sawah juga harus sudah siap. Drone juga tidak boleh diterbangkan saat hujan, atau saat angin.
Dengan adanya teknologi drone pertanian penebar granula ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk ikut andil dalam dunia pertanian. Meningkatkan produktifitas dalam pertanian modern.
Mempermudah dan mempercepat dalam pemupukan tanaman. Dapat mengatisipasi kekurangan tenaga kerja lapangan.
Keunggulan:
• Keunggulan dari drone Spreading ini adalah hasil penebaran pupuk granula bisa lebih cepat dan hemat pupuk secara merata. Selain itu drone sprayer mampu menjangkau area yang tidak mampu dijangkau dengan cara manual serta memiliki produktivitas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan cara konvensional.
• Drone Spreading ini sudah mulai banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan perkebunan dan perhutanan. Hal ini dikarenakan drone Spreading mampu menawarkan penebaran tepat tanpa membahayakan bagi manusia atau hewan. Hal ini menawarkan peningkatan efisiensi dibandingkan penebaran manual dalam hal hasil, waktu dan biaya.
• Drone merevolusi pertanian dengan mengirimkan bahan kimia dan nutrisi ke tanaman secara efisien. Perusahaan perkebunan dan pertanian sedang menjajaki opsi ini untuk meningkatkan tingkat produksi mereka. Ke depannya, diharapkan mulai banyak perusahaan perkebunan dan perhutanan yang memanfaatkan teknologi drone spreading ini.
Kode Masalah
T22120062
Nama Lengkap
SURONO
karangasem@gmail.com
Telp / HP / WA
0272-897204
Provinsi
Jawa Tengah
Kab. / Kota
Kab. Klaten
Kecamatan
Cawas
Desa / Kelurahan
Karangasem
Permasalahan Masyarakat
Saat ini desa memiliki target untuk dapat mewujudkan swasembada beras namun terkendala oleh kurangnya alat pertanian yang dapat mendukung kegiatan pengelolaan lahan sawah. Hasil dari tanam padi juga relative sedikit dan merugikan petani karena biaya pemupukan, semprot pestisida yang mahal. Pupuk NPK terkadang sulit didapat dan harganya bisa naik tidak menentu. Lahan sawah di desa banyak yang tidak digarap dan dijadikan rumah maupun toko. Para pemuda desa cenderung tidak mau bekerja sebagai tani lebih memilih kerja di kota yang gajinya tetap.
Kebutuhan Masyarakat
Diharapkan dapat dibantu alat pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan lahan maupun padi. Selain itu, dibutuhkan juga pelatihan dan pendampingan alat tersebut agar tidak mangkrak di garasi.
Jatah pupuk juga sangat terbatas sehingga diperlukan alat untuk memaksimalkan penggunaan pupuk
Usulan Masyarakat
Diberikan bantuan alat pertanian seperti combine harvester, tractor, cultivator, drone pertanian penyemprot, ataupun drone pertanian penebaran pupuk butiran.
Dengan alat modern tersebut semoga bisa menarik pemuda desa untuk berperan aktif dalam memajukan pertanian di desa.
Salah satu alat yang dapat di proiritaskan adalah alat untuk mengefektifkan penggunaan pupuk yang terbatas menggunakan drone pertanian. Dengan alat tersebut penebaran lebih cepat dan hemat pupuk.
Drone penebar pupuk granula adalah hasil pengembangan perekayasaan dari drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung cairan menjadi tanki granula. Beberapa hal yang direkayasa dari drone granula ini ialah:
• Drone menggunakan bahan carbon dan plastic
• Memiliki 6 motor (hexacopter)
• Drone ini mempunyai kapasitas muat tangki sekitar 3 - 5 kg
• daya angkat maksimal 5 Kg
• Kecepatan 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah,
• Lebar kerja 2 meter
• Dimensi drone 782 x 896 x 373 mm
• Jarak Kaki penyangga 410 mm
• Durasi terbang 15 menit
• Jenis penebaran rotary
• Kecepatan tebar 1-3 m/s
• Kapasitas Baterai 5000 mAh
• Fligh Controler Pixhawk
• Remote Controler FS-i6s
• Memiliki penrangkat GPS untuk menentukan posisi. Terdapat fitur Return to Home (RTH), Autopilot waypoint dan record tracking.
1. Agar drone penebar granule agar siap menapaki fase komersilisasi secara ekstensif diperlukan pengkajian dan perekayasaan atas inovasi teknologi tersebut. Oleh sebab itulah dilakukan diskusi forum kerekayasaan dengan tim ahlih dari akademisi maupun praktisi agar teknologi tersebut efektif, efisien dan ekonomis sehingga memudahkan pekerjaan petani.
2. Berdasarkan hasil diskusi dengan tim ahli, dapat disimpulkan bahwa drone pertanian untuk penebar granula yang cocok dengan petani di desa Karangasem adalah drone pertanian dengan kapasitas kecil (3-10 Kg) karena lahan sawah di desa tersebut cenderung kecil.
Agar terbang drone dapat maksimal dan efisien rangka drone dibuat se ringan mungkin dengan menggunakan bahan karbon dan plastik 3d print.
Baterai menggunakan Li-Po dengan kapaistas 5.000 mAh.
Diperlukan GPS sebagai perangkat penentu posisi dan penstabil drone ketika terbang, selain itu juga dapat dilakukan mode otomatis mengikuti track yang sudah di buat sebelumnya.
Untuk sistem penebar granula memiliki fitur pengatur kecepatan agar keluaran pupuk dapat lebih efisien sesuai dengan kebutuhan.
Bentuk rangka menggunakan bentuk hexacopter dengan 6 baling-baling.