BERITA SIREKA

| Semua | Teknologi Terkini | Konsultasi Jabatan Fungsional Perekayasa | Perekayasaan Inovasi Teknologi | Pengembangan Perekayasaan | Business Technology Center | Diseminasi Perekayasaan |

DISEMINASI PEREKAYASAAN INOVASI DAN TEKNOLOGI “PEMANFAATAN TEKNOLOGI MESIN KRISTALISASI GULA SEMUT DAN ALAT DETEKSI DINI LONGSOR, ELING WASPADA SIAGA (ELWASI)”

Diseminasi Perekayasaan 1 tahun yang lalu

BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi dengan Tema “Pemanfaatan Teknologi Mesin Kristalisasi Gula Semut dan Alat Deteksi Dini Longsor, Eling Waspada Siaga (Elwasi)” bertempat di Resto Pinggir Kali Serayu (Pikasto), Kutayasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, pada Rabu (09/11/2022). Peserta kegiatan ini yaitu Bappeda, Dinas Pertanian beserta Penyuluh Pertanian, Dispermades, Dinkop UKM, BPBD Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga dan Kebumen, tenaga pendidik Program Keahlian Pertanian dari SMKN 1 Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, SMKN 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, SMKN 1 Kalibagor Kabupaten Banyumas, dan SMKN 2 Purbalingga. Acara dibuka oleh Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H. Beliau menyampaikan bahwa Bappeda Provinsi Jawa Tengah setiap tahunnya mengadakan lomba inovasi masyarakat melalui Krenova dan penjaringan inovasi. Inovasi masyarakat yang telah melalui seleksi selanjutnya diberikan pendampingan dan inkubasi. Selain itu, inovasi tersebut diterapkan dan direkayasa lebih lanjut untuk dapat memberikan manfaat lebih kepada kelompok sasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan, menerapkan serta memberikan ilustrasi perangkat inovatif kepada kelompok sasaran, baik manfaat, penggunaan maupun perawatannya. Selain itu, menghadirkan calon mitra/partner strategis bagi inovator guna pengembangan lebih lanjut hasil rekayasa. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Bapak Andri Sulistyo, S.OR, inventor Perangkat Deteksi Dini Longsor, Elwasi (Eling Waspada Siaga), dengan tema Efektivitas Elwasi dalam Mengurangi Resiko Bencana Tanah Longsor. Bapak Andri Sulistyo, S.OR menyampaikan Elwasi sebagai alat pendeteksi dini tanah longsor memiliki keunggulan diantaranya harga murah, suku cadang sangat mudah, desain portable dan dapat dirangkai dalam waktu yang singkat. Tahap-tahap pemasangan Elwasi yaitu survei lokasi, pemetaan, sosialisasi, pemasangan, dan monitoring. Sejak tahun 2017 hingga 2022, pemasangan Elwasi telah dilakukan di beberapa lokasi, diantaranya di Kabupaten Boyolali, Pemalang, Wonosobo, Kebumen hingga Sukabumi. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Danang Dwi Saputro, ST. MT, inventor Mesin Kristalisasi Gula Semut mengenai Efektivitas Penggunaan Mesin Kristalisasi, Mesin Pengayak Otomatis dan Dehidrator dalam Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Produksi Gula Semut. Beliau memaparkan bahwa mekanisasi proses produksi menggunakan mesin kristalisasi dapat meningkatkan produktivitas, kecepatan produksi, higenitas dan standarisasi produk. Penggunaan mesin kristalisasi gula semut dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk sehingga dapat meningkatkan harga jual gula semut. Acara berikutnya yaitu tanya jawab dan diskusi antar peserta dan narasumber. Hasil diskusi peserta diantaranya adalah menciptakan kemandirian dalam manajemen usaha gula semut, mulai dari produksi hingga distribusi sehingga dapat meningkatkan harga jual dan keuntungan dari produksi gula semut di pasaran. Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani antar instansi dan pihak-pihak terkait untuk dapat berkolaborasi menerapkan dan mengembangkan inovasi teknologi ini.

Baca Lanjutan...

BAPPEDA FASILITASI DISEMINASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK MENYONGSONG KETAHANAN PANGAN

Diseminasi Perekayasaan 1 tahun yang lalu

Kab. Pekalongan - BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi dengan Tema “Pemanfaatan Teknologi Pertanian untuk Menyongsong Ketahanan Pangan: Drone Pertanian dan Trash Composter” bertempat di Sambal Jawa, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (15/11/22). Peserta kegiatan ini terdiri atas unsur Bappeda, Dinas Pertanian beserta Penyuluh Pertanian, Dispermades, Dinkop UKM dari Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, tenaga pendidik Program Keahlian Pertanian dari SMKN 1 Randudongkal, SMKN 2 Slawi dan SMK Islam Terpadu Warungpring. Acara dibuka oleh Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia dan Dunia saat ini tengah menghadapi ancaman krisis pangan dan krisis energi. Untuk itulah diperlukan usaha-usaha untuk dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat Indonesia melalui pendekatan teknologi. Bappeda Provinsi Jawa Tengah setiap tahunnya mengadakan lomba inovasi masyarakat melalui Krenova dan penjaringan inovasi. Inovasi masyarakat yang telah di seleksi selanjutnya diberikan pendampingan dan inkubasi. Selain itu, inovasi tersebut diterapkan dan direkayasa lebih lanjut untuk dapat memberikan manfaat lebih kepada kelompok sasaran. Setelah diterapkan dan direkayasa teknologi terpilih juga akan didesiminasikan kepada stakeholder dan Dinas Teknis terkait untuk mengenalkan, menerapkan serta memberikan ilustrasi perangkat inovatif, baik manfaat, penggunaan maupun perawatannya. Selain itu, menghadirkan calon mitra/partner strategis bagi inovator guna replikasi dan pengembangan lebih lanjut hasil rekayasa. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Bapak Suritno, inovator Perangkat trash composter, dengan tema “Teknologi Pembuatan Pupuk Kompos dan Pakan Ternak sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Produk Pertanian”. Bapak Suritno menyampaikan bahwa perekayasaan teknologi tepat guna sektor pertanian saat ini sangat dibutuhkan dalam rangka efisiensi biaya pengolahan lahan. Selain itu pengolahan hasil pertanian juga dapat meningkatkan hasil usaha pertanian. Trash Composter sendiri merupakan alat pengolah limbah organik baik berupa daun, jerami, hingga sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan pupuk cair. Saat ini mesin trash composter telah dikembangkan untuk pengolah Jerami menjadi pakan ternak dan kompos. Diharapkan dengan adanya mesin trash composter dapat meningkatkan penghasilan petani melalui diferensiasi produk pertanian. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Ganit Lingga Rantika, inventor Drone Pertanian mengenai “Optimalisasi Penyemprotan Pupuk dan Pestisida menggunakan Perangkat Drone Pertanian (Rindan): Spesifikasi Alat, Mekanisme Kerja, Keunggulan, Manfaat serta Pemeliharaannya”. Beliau menyampaikan bahwa dengan teknologi drone spraying memiliki keunggulan pada pengaplikasian pestisida menjadi lebih cepat, efektif dan hemat. Dengan drone dapat menjangkau area yang sulit dan terjal. Selain itu dapat mengurangi kontak petani dengan bahan kimia, sehingga lebih sehat dan aman. Teknologi drone memiliki berbagai fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Acara berikutnya yaitu tanya jawab dan diskusi antar peserta dan narasumber. Peserta sangat antusias pada kedua inovasi yang telah dipaparkan oleh narasumber. Berdasarkan hasil diskusi terdapat beberapa tantangan pengembangan teknologi trash composter seperti penyempurnaan tabung fermentasi menjadi anaerob sehingga proses pembusukan menjadi lebih sempurna dan menghasilkan pupuk dengan nutrisi yang cukup. Sedangkan untuk teknologi drone pertanin dapat dikembangkan untuk penyemprotan hama yang berada di akar tanaman. Selain itu juga diperlukan rekayasa lanjutan untuk pengapliksian pada tanaman yang mudah rebah agar tanaman tidak terdampak angin baling-baling drone. Dengan kegiatan diseminasi ini diharapkan dapat menjembatani antar instansi dan pihak-pihak terkait untuk dapat berkolaborasi menerapkan dan mengembangkan inovasi teknologi menjadi semakin aplikatif dan efisien.

Baca Lanjutan...

DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI INOVASI PEMBUATAN PAKAN TERNAK, KOMPOS DAN BRIKET DARI SAMPAH ORGANIK

Diseminasi Perekayasaan 1 tahun yang lalu

Kab. Banjarnegara - BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi dengan Tema “Inovasi Pembuatan Pakan Ternak, Kompos dan Briket dari Sampah Organik” bertempat di RM. Ibu Lies, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu (26/11/22). Peserta kegiatan ini terdiri atas unsur Bappeda, Dinas Pertanian, Dispermades, Dinkop UKM dari Kabupaten Banjarnegara, Kepala Desa Se-Kecamatan Sigaluh, dan beberapa perwakilan kelompok tani peternak kambing di Kecamatan Sigaluh dan Madukara, Kabupaten Banjarnegara. Acara dihadiri oleh Camat Sigaluh Bapak Izak Danial Aloys S.STP, M.Si, beliau menyampaikan bahwa kehadiran inovasi teknologi ini sangat besar sekali manfaatnya apabila peserta bersedia untuk mencoba megaplikasikannya di rumah. Dengan mencoba peserta akan mengetahui betul tahapan yang harus dilakukan serta mendapatkan pengalaman tanpa harus melakukan riset formula terlebih dahulu. Pada kesempatan tersebut Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi, Bapak Agung Koenmarjono, S.H, menyampaikan bahwa potensi lokal dapat dimanfaatankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti teknologi pembuatan kompos dan pakan ternak ini, dengan memanfaatkan bahan yang tersedia disekitar dan menggunakan alat yang sederhana dapat menciptakan pupuk dan pakan yang berkualitas. Selain itu sampah organik juga bisa diolah menjadi briket sehingga dapat digunakan untuk memasak dan lebih ramah lingkungan. Kabupaten Banjarnegara juga memiliki inovasi yang tidak kalah bagus dari daerah lain, yaitu inovasi teknologi fast pyrolysis (Faspol) untuk penanganan sampah plastik. Teknologi ini mampu mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak. Diharapkan dengan kegiatan ini stakeholder pengampu kepentingan di Provinsi maupun daerah dapat bekerjasama untuk dapat turut serta mengembangkan teknologi tersebut. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Bapak Ismawan Setyo Handoko, S.E, Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara. Beliau menyampaikan bahwa “Sudah saatnya kita meniggalkan bahan kimia menuju bahan-bahan organik, bahan kimia cenderung merusak lahan sehingga tidak baik untuk kesuburan tanah dimasa mendatang”. Teknologi pembuatan pakan ternak dan kompos ini terbukti telah memberikan dampak yang bagus bagi tanaman. Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh ibu Hj. Sri Ruwiyati, SE, MM, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Tengah bahwa “Inovasi untuk memanfaatkan sampah memberikan dampak pada penurunan angka timbulan sampah, serta dapat menambah penghasilan bagi petani/peternak”. Untuk dapat memaksimalkan penerapan pupuk organik dan kompos, kelompok peternak dan petani diharapkan dapat saling berkoordinasi satu sama lain untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu apabila terjadi permasalahan dan kendala dapat berkonsultasi kepada inventor, agar mendapatkan solusi yang tepat. Narasumber ketiga yaitu Suseno, inventor alat permbuat pupuk kompos dan pakan ternak, beliau menyampaikan bahwa pupuk organik sangat baik untuk meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pembuatan kompos dapat menggunakan komposter agar penguraian dapat lebih cepat terjadi. Pupuk Cair hasil fermentasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti penambah nafsu makan ternak, biopestisida alami dan dapat menyembuhkan penyakit ternak. Proses pembuatan pakan ternak memiliki metode yang hampir sama dengan pembuatan pupuk, akan tetapi memiliki starter yang berbeda. Pakan ternak memiliki starter berupa bekatul, tetes tebu, terasi dan penyedap rasa. Sebagai pakan alternatif, pakan biotek ini di harapkan dapat menarik secara ekonomi dan lingkungan, murah, mudah, tersedia dalam jumlah melimpah namun tetap mengandung nutrisi yang tinggi. Inovasi ini di harapkan menjadi solusi bagi peternak kala persediaan rumput segar sangat terbatas.

Baca Lanjutan...